Pages

Rabu, 28 Juli 2010

Suhu Politik Muktamar PII Menghangat, 'IT' Siap Munculkan Kadernya Sebagai Calon Alternatif

Kamis, 15 Juli 2010 - 08:45:28 WIB
Suhu Politik Muktamar PII Menghangat, 'IT' Siap Munculkan Kadernya Sebagai Calon Alternatif
Laporan : Rojak Daud
Kategori: Politik - Dibaca: 2 kali

11small_3PII.jpeg
BANTEN-(onlineberita)-Suhu politik di Muktamar Pelajar Islam Indonesia (PII) ke 27, yang digelar Puriresto Rescou, Anyer-Banten, di hari keempat ini mulai menghangat. Rabu (14/7) dini hari, usai rapat pleno Moh Rusli yang merupakan perwakilan PII Maluku Utara dalam sebuah pertemuan khusus mulai berstatement.

Statement Moh Rusli tersebut terlontar dalam sebuah perteman khusus yang hanya diikuti sekitar 200-an perwakilan PII dari Indonesia Timur (IT), seperti Sulawesi, Maluku dan Papua, bertempat di Bukit Pasau Resort, yang hanya berjarak sekitar 200 meter dari tempat Muktamar dilaksanakan.

Pertemuan tersebut tak lebih dari dua jam, yaitu dari jam 01.00 s/d 2.30 Wib--dan pertemuan ini disebut-sebut sebagai jawaban atas munculnya 3 nama calon kuat di Muktamar hari ke 4.

Dalam pertemuan tersebut, Rusli mengatakan, PII IT juga akan mengikut sertakan perwakilannya untuk tampil di bursa pemilihan ketua umum, yang akan dilaksanakan, Kamis (15/7) sore. Ini semata-mata sebagai calon alternatif.

"Selama ini, PII selalu dipimpin oleh kader dari Pulau Jawa dan Sumatera. Kita bukan meragukan kepemimpinannya selama ini, tapi ingin regenerasi kepemimpinannya itu kepada kader PII se-Nusantara. Ini sebagai bukti, PII berhasil menciptakan regenerasi kepemimpinan, dan kader PII IT juga memiliki kemampuan untuk memimpin", terang Rusli.

Dijelaskannya, saat ini PII IT sudah mengantongi dua nama kader terbaiknya. Mereka yaitu, Yudi (PII Papua Barat) dan Manaf (PII Manado). "Dua nama ini akan digodok menjadi 1. Untuk mensukseskan ini, kami juga akan mengajak PII Kalimatan, Bali dan NTB untuk bersama bersama dalam 1 barisan. Ini semata-mata untuk mengakomodir kepentingan PII se-IT, yang selama ini selalu termarjinalkan", jelasnya.

Rusli berharap, Muktamar PII ke 28, tahun 2012 nanti dapat dilaksanakan di IT. "Dimanapun tempatnya, kami selalu siap menjadi tuan rumah yang penting wilayah IT", tegasnya.

Lebih jauh dikatakan, IT selama ini dipandang sebagai daerah rawan konflik agama dan sebagai monoritas. Dengan demikian, kepemimpinan IT dapat membuktikan bahwa wilayah IT adalah damai meski tak menafikan sering terjadinya pemurtadan dan intimidasi, seperti yang terjadi di Kota Injil, Papua.

Ditempat yang sama, perwakilan PII Sulawesi Tengah, Rahman menegaskan, kader PII IT juga sanggup memimpin PII ke depan. "Ini bukan persoalan menang atau kalah, tapi sebagai kader PII harus selalu siap memimpin dan berjihad kapanpun dan dimanapun", tegasnya. (rojak daud)

Tidak ada komentar: