Pages

Rabu, 25 Agustus 2010

Pelayanan RS Sekarwangi "Buruk" Dirutnya Di Ontrog Aktivis

SUKABUMI-(onlineberita)-Kasus "pelecehan" Rumah Sakit Sekarwangi, Kabupaten Sukabumi terhadap keluarga miskin pengguna Jamkesda (berita onlineberita sebelumnya) makin berbuntut panjang.

Siang tadi, Rabu (25/8), para aktivis Sukabumi yang tergabung dalam Rumah Aspirasi Rakyat, menggelar audiensi dengan Direktur Rumah Sakit milik pemerintah itu, di ruang kerja Dirut Rumah Sakit tersebut di Cibadak.

Kepada Dirut Rumah Sakit Sekarwangi, dr. Rini koordinator para aktivis, Andi Suherlan menyampaikan ketidak puasannya atas pelayanan buruk rumah sakit yang dipimpinannya dalam menghadapi pasien dari keluarga miskin.

Kata Andi, ini jelas sangat bertentangan dengan Undang-undang bidang kesehatan sebagaimana tertuang dalam pasal 28H ayat (3) UUD 1945 dan konstitusi RI pada pasal 34 ayat (2) UUD 1945, yang berisi tentang pentingnya pemerintah memberikan pelayanan kesehatan tanpa harus membedakan status sosial seseorang, termasuk Peraturan Bupati No. 30 Tahun 2009, tentang jaminan kesehatan masyarakat miskin.

"Kami selama ini mendapingi para pasien pengguna Jamkesda kurang lebih sudah berjalan 3 Bulan, banyak keluhan dan laporan baik melalui sms maupun yang datang langsung ke Posko Aspirasi Masyarakat Dr. Ribka Tjiptaning," tutur Andi Suherlan dihadapan Direktur RS Sekarwangi.

Pada kesempatan itu, Andi juga berkesempatan membeberkan kwitansi bukti pembelian obat yang dibeli pasien pengguna Jamkesda dari sebuah apotek kepada Dirut Rumah Sakit.

Sementara itu Dirut RSUD Sekarwangi, dr. Rini berkilah, kalau pihaknya sudah melakukan peraturan dengan baik dan benar. "Namun kalaupun ada masalah teknis di lapangan adalah persoalan yang diluar dugaan dari kami. Baik yang dilakukan oleh Dokter, maupun perawat," ujarnya.

"Kami sudah menegaskan kepada bawahan, bahwa pengguna Jamkesda semuanya harus dilayani dengan baik, apabila obat habis maka kami akan mengambil di apotek yang sudah menjalin kerjasama dengan rumah sakit. Semua biaya akan dibayar oleh rumah sakit," tambahnya menerangkan.

Dihadapan para aktivis Rini berjanji, akan mengevaluasi masalah tersebut dengan secepatnya. "Karena kami tidak membenarkan hal itu," ujarnya, seraya mengatakan, masyarakat atau pihak manapun untuk tidak segan-segan melaporkan apabila ada temuan seputar pelayanan Rumah Sakit Sekarwangi yang dianggapnya tidak mengenakan. (rojak daud)

Tidak ada komentar: